Kekuasaan internasional
berpengaruh sangat kuat terhadap eksistensi suatu bangsa, pada era globalisasi
dewasa ini ideologi kapitalismelah yang akan menguasai dunia. Kapitalisme akan
merubah ekonomi, kebudayaan, sosial, dan
politik bangsa-bangsa di dunia. Negara nasional akan dikuasai oleh negara
internasional, dimana negara internasional tersebut berprinsip kapitalisme
sementara negara berkebangsaan akan semakin terdesak. Prinsip negara
kapitalisme adalah Mencari
keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan
dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya,
mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap
orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan
memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah
peraturan-peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan
tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam
batas-batas yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan
keamanan, perfect Competition, price system sesuai dengan tuntutan permintaan
dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka
mengendalikan komoditas dan penjualannya. Namun,
dalam menghadapi hal tersebut sangat bergantung dari kepribadian bangsa itu
sendiri. Dan setiap bangsa harus mempunyai identitas bangsa.
WELCOME
Selamat datang di Blog Saya :)
Minggu, 25 Desember 2011
Senin, 19 Desember 2011
tarekat shiddiqiyah
Sejarah Berdirinya Tarekat Shiddiqiyah
Tarekat shiddiqiyah didirikan oleh Kyai Mukhtar Mukti di Losari Ploso Jombang pada tahun 1985. Dunia Islam mengenal berbagai macam aliran tasawuf. Dan di dalam tasawuf terdapat berbagai macam tarekat. Mulai dari tarekat Qadiriyah, Naqsabandiyah, Khalwatiyah, Syathariyah, Tijaniyah, Sammaniyah, Dasuqiyyah, Akbariyyah, Maulawiyyah, Kubrawiyyah, Sahrawardiyyah, hingga Haddadiyah. Jumlahnya sangat banyak. Namun, yang mu'tabarah dan dikenal masyarakat secara luas, berjumlah 44 tarekat. Semua aliran tasawuf tersebut mengklaim telah mendapatkan ijazah dari guru-guru (mursyid) mereka, hingga terus bersambung kepada Rasulullah SAW dan Allah SWT. Dalam praktik kegiatannya, mereka mengamalkan berbagai macam doa, zikir, dan wirid yang 'wajib' diamalkan oleh setiap pengikutnya. Doa dan zikir itu, antara lain, berupa pujian kepada Allah, kalimat-kalimat thayyibah , dan lain sebagainya. Semuanya digunakan sebagai 'jalan' untuk mendekatkan diri kepada Allah sebagai ibadah tambahan. Salah satu tarekat yang juga melakukan hal yang sama (zikir dan wirid), adalah Tarekat Shiddiqiyah. Menurut mursyid Tarekat Shiddiqiyah, didirikan Syekh Muhammad Muchtar bin Abdul Mu'thi, tarekat ini merupakan tarekat yang berasal dan dinisbatkan kepada Sahabat Rasul SAW, yakni Abu Bakar As-Shiddiq. Sahabat Abu Bakar dijuluki dengan nama as-Shiddiq karena Abu Bakar orang yang pertama kali membenarkan peristiwa Isra dan Mi'raj yang dialami Rasulullah SAW. Menurut Syekh Muchtar, dari sinilah awal mula nama tarekat tersebut. Lebih lanjut ditegaskannya, sebenarnya tarekat ini juga berkembang di negara-negara lainnya. Namun, seiring dengan waktu, tarekat itu kehilangan pengikutnya hingga akhirnya tak terdengar lagi. Konon, sebelumnya di Afrika, tepatnya di Maroko.[1]
Langganan:
Postingan (Atom)