Pada akhirnya aku menyadari
siapa aku
Yang tak pantas untukmu
Bungamu itu lebih indah
Ya, akupun mengakuinya lebih indah dari apapun
Sementara aku ini tak lebih dari sebongkah batu karang usang
Yang telah berdarah,
dan sebagaian kepingannya pun terpecah belah
Sungguh aku ingin bangkit mencari kepinganku yang entah
dimana
Tapi jangankan bangkit dan kembali berdiri
Hanya sekedar untuk meronta pertolongan dari lain tangan pun
Yang mungkin lebih peduli dengan batu karang usang ini tak
sanggup lagi
Bibir ini bisu,hati ini mati, mata ini buta
Yang ada dalam ingatan hanya tentangmu
Yang tak pernah aku miliki
Namu entah apa yang terjadi
Yang ada dalam angan
ini hanya tentangmu
Ya,kamu Yang dulu selalu aku sebut kau ini malaikatku
yang akan menghapus
luka batu karang berdarah
namun saat kau telah temukan bunga itu,
batu karang usang kau hempaskan kembali ke lautan
diterjang ganasnya ombak dan bukan hanya sekedar pecah namun
berdarah